Boim dan Wak Jo, merupakan sahabat sejak kecil. Hanya saja mereka sudah terpisah sejak keduanya lulus sekolah menengah atas (SMA) beberapa tahun silam.
Suatu hari keduanya bertemu. Mereka pun mengenang masa-masa kecil dulu.
"Masih ingat waktu kita mandi di sungai belakang, Wak?” tanya Boim kepada Wak Jo.
Wak Jo enggan menjawab melainkan hanya tersenyum sambil mengenang-ngenang apa yang dimaksud Boim.
"Yang mana satu? Kan kita cukup sering mandi di sungai,” tanya Wak Jo.
Boim mencoba mengingatkan temannya itu.
Tak begitu lama, Wak Jo, mulai ingat.
"Alamak....!! Yang itu?” ujar Wak Jo lalu tertawa terbahak-bahak.
Wak Jo mengingat ketika satu sore dia dan Boim mandi di sungai dengan melepas semua pakaian yang mereka kenakan. Tak terkecuali pakaian dalam.
Melepas pakaian itu bukan tanpa alasan. Mereka tak mau ketahuan oleh orang tua mereka kalau mereka mandi di sungai dari pakaian yang basah.
"Iya. Saat kita akan naik, semua pakaian yang kita letakkan di pinggir sungai hilang,” tegas Boim.
Akibatnya, mereka berdua pun tidak bisa naik ke atas sebelum seseorang melintas dan memberikan pertolongan untuk memberikan mereka pakaian ganti. Hingga saat ini Boim dan Wak Jo tidak mengetahui siapa yang mencuri pakaian mereka saat itu.
”Kalau ingat itu, rasa bodoh kita berdua, ya,” ucap Wak Jo tersenyum.(ind)